Kau
pernah menjadi seseorang yang sangat berarti buat aku, seseorang yang selalu
ada didalam setiap detik waktuku, seseorang yang selalu setia menemaniku dikala
senang dan sedihku. kau adalah seseorang yang selalu kusebutkan namanya didalam
setiap do’aku. Kau adalah seseorang yang selalu kutempatkan didalam hatiku yang
paling dalam. Kau adalah sosok pria yang selalu ada dalam setiap tawaku dan kau
juga adalah sosok pria yang selalu ada dalam mimpi dan anganku. Tapi itu dulu,
dulu jauh sebelum kau melepaskan aku untuk cinta yang baru. Ku tak tahu kenapa
kau bisa melakukan itu sama aku, kau rendahkan rasa cinta yang aku berikan
kepadamu, kau anggap semua cinta dan kasih sayangku padamu hanyalah sebuah
permainanku,kau salah, kau salah menilaiku, rasa cinta dan sayang yang ku
berikan kepadamu tulus hanya untukmu. Tapi apalah daya, semua sudah terjadi,
kini kau bukanlah sosok yang selalu ada buat aku, dan kau bukanlah sosok yang
ada dalam setiap tawaku. Tapi kau adalah sosok yang selalu ada dalam setiap
kesedihanku, dan kau adalah sosok penyebab tangisku.
Andai
kau tahu bagaimana perasaanku saat ini, mungkinkah hatimu yang keras itu akan
luluh? Mungkinkah? Kurasa tidak, cinta dan sayangmu telah hilang untukku, kini
kau telah pergi bersamanya, bersama dia yang lebih sempurna dimatamu. Cintaku
telah tergantikan oleh cintanya. Namun cintamu tak akan tergantikan oleh
siapapun. Sosok terang dalam gelap yang selalu datang menyinari hati yang redup
ini juga tak mampu menerangi hati ini, juga tak mampu menghapus namamu dihati
ini. Kini aku telah jatuh dalam kesedihanku, kini ku tak bisa lagi terbang
untuk mencari cinta yang baru karena sayap-sayap indahku telah kau hancurkan.
Hati
ini selalu menangis setiap aku melihatmu bersamanya, namun aku selalu bersikap
tegar agar aku tak terlihat lemah dimatamu, agar kau selalu berfikiran kalau
aku bisa untuk bahagia tanpamu. Padahal sebenarnya jauh dari lubuk hatiku yang
paling dalam aku sangatlah rapuh. Dalam kesendirian aku selalu teringat
masalaluku bersamamu yang mampu membuat aku tersenyum lalu menangis pilu. Andai
kau tahu, setiap hari aku selalu berjuang keras untuk melupakan semua
tentangmu, berjuang keras untuk melawan hatiku agar membencimu. Tapi apa yang
kudapat? Perjuanganku hanyalah menghasilkan tetesan air mata yang tak mampu ku
bendung setiap kali aku ingin membencimu.
Kau
tak akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi aku, dan semoga kau tak pernah
merasakan bagaimana rasanya menjadi
orang yang setiap hari harus terluka jika melihat sosok yang ia cintai tak lagi
menghiraukannya, karena jika kau merasakan itu, kau tak akan mampu untuk
menahan betapa pilunya hatimu. Berbahagialah kau saat ini, karena kau tak
seperti aku, yang begitu sulit untuk melupakanmu walau sampai keringat darahpun
perjuanganku kau tetap tak bisa kulupakan.